VISI :

“Melangkah bersama penuh cinta dalam karya”.

Senin, 23 Desember 2013

Masalah di lingkungan Kampus FKIP Universitas Mulawaran

Standard


Universitas Mulawarman adalah perguruan tinggi negeri di Samarinda. Universitas ini berdiri pada tanggal 27 september 1962, sehingga merupakan universitas tertua di Kalimantan timur. Universitas Mulawarman merupakan perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa terbesar di Kalimantan. dengan jumlah mahasiswa mencapai 37.000 orang. Kampus utamanya terletak di gunung kelua sedangkan kampusnya yang lain terletak di jalan pahlawan dan jalan banggeris.
Universitas Mulawarman memiliki beragam fakultas, salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Fakultas ini dahulu merupakan Institut Keguruan dan Ilmu Pendididkan Samarinda yang kemudian berintegrasi dengan Universitas Mulawarman pada tanggal 10 Maret 1978. Sehingga berdiri Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang diresmikan pada tanggal 11 September 1978.
Sejak berdiri hingga saat ini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tentu tidak luput dari kekurangan. Meskipun terus berbenah dan menyempurnakan sarana serta prasarana masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Fakultas ini, diantara masalah yang ada, beberapa yang urgent untuk dibenahi salah satunya  adalah :

  Kelas Minim dan Penggabungan kuliah

Jumlah mahasiswa yang semakin bertambah tiap tahunnya tidak dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana perkuliahan. Ruang kelas yang minim membuat mahasiswa sering berebut kelas. Tidak hanya pada mahasiswa satu jurusan, bahkan fenomena rebutan kelas ini terjadi antar jurusan. Sebagai contoh, Jurusan Bahasa Inggris tidak jarang berebut kelas dengan jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sangat disayangkan hal seperti ini terjadi pada Universitas terbaik se-kalimantan. Akibat lain dari minimnya ruang perkuliahan, tidak jarang terjadi pula penggabungan kelas. Dampak buruk dari penggabungan ini adalah suasana kelas yang sangat padat. Selain suara dosen tidak terdengar dengan baik, ruangan kelas pun menjadi pengap. Pengap disebabkan karena oksigen yang minim didalam ruangan, hal ini dapat menyebabkan suplai oksigen ke otak menjadi sedikit sehingga konsentrasi mahasiswa menurun dalam menerima ilmu. Bahkan tak jarang juga menyebabkan kantuk yang berlebihan.
“Kemana uang pembangunan kita? Mengapa kami dilempar kesana-kemari?“. Ya itulah perkataan yang diucapkan oleh mahasiswa FKIP, mereka tidak semua memiliki kendaraan, dan tergolong kurang mampu. Sebagian dari mahasiswa tersebut harus melewati kemacetan di Samarinda, belum lagi jika terjadi hujan. Terlambat, ya itu sudah menjadi resiko yang harus dihadapi mahasiswa.
Inilah dokumentasi yang terjadi  ditiga kampus FKIP Unmul, angkat kursi, rebutan kelas sudah menjadi hal yang biasa dihadapi oleh mahasiswanya, tanggapan negatif beberapa mahasiswa mengenai hal ini juga perlu menjadi pelajaran bagi pihak fakultas untuk dapat menyikapi keadaan ini. 
Selain itu, masih ada lagi yang urgent dan perlu dibenahi diantaranya :

 1. Tempat beribadah
Beribadah merupakan kewajiban bagi setiap manusia, terutama bagi rekan – rekan mahasiswa yang beragama islam. Bagi seorang muslim, beribadah sholat 5 waktu merupakan kewajiban. Sholat juga mensyaratkan khusyuk dan suci bagi siapapun yang melaksanakannya. Apabila syarat sholat tidak dipenuhi, maka sholat tidaklah sah. Tempat ibadah (mushola) di tiga kampus FKIP terutama di Gunung Kelua (GK) kurang mendapat perhatian terutama pada tempat wudhu dan kamar kecil. Sering ditemukan air untuk berwudhu yang tidak bersih dan tidak mengalir dengan baik. Bahkan tempat berwudhu untuk wanita di kampus pahlawan tidak ada pintunya. Permasalahan lainnya yaitu jumlah mukena yang minim, sebagian besar bahkan tidak terawat. Selain kotor, mukena yang ada di inventaris mushola juga kadang berbau tidak sedap. Oleh karena itu demi kelancaran dan kenyamanan beribadah diharapkan pihak FKIP Unmul dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi musholah yang ada di kampus FKIP.

2. Pelayanan TU yang Tidak Tepat Waktu
Dalam rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar di instansi Universitas diperlukan suatu bagian yang mendukung kegiatan yaitu ketatausahaan. Tata usaha merupakan suatu bagian dari Universitas yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar sesuai apa yang telah direncanakan. Namun kenyataan yang terjadi adalah ketidak tepatan waktu bagian staf tata usaha



0 komentar:

Posting Komentar